Kekeringan – Pemahaman, Aspek Penyebab, Pengaruh & Cara Menanggulangi


Pada 2015 lalu, Indonesia terkena efek Badai El Nino yang mengakibatkan isu terkini kemarau panjang dan kekeringan di beberapa wilayah. Akibat badai tersebut ialah beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana kekeringan dan kelemahan ketersediaan air.





El Nino yakni anomali iklim yang terjadi di kawasan Pasifik Selatan. Fenomena ini terjadi antara pesisir barat Amerika Latin dan Asia Tenggara, tergolong Indonesia.





Efek dari El Nino tidak hanya dinikmati pada daerah tersebut, tetapi efeknya menyebar ke seluruh dunia dan berujung pada bencana alam sampai kelaparan. Ketika El Nino terjadi, maka animo hujan akan mundur dari waktu wajar dan curah hujan akan menyusut.






Pengertian Kekeringan





Kekeringan yakni salah satu tragedi yang ditandai dengan kondisi kurangnya pasokan air pada sebuah wilayah dalam jangka waktu berkepanjangan (berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kekurangan pasokan air dalam waktu yang usang akan menawarkan dampak jelek bagi kehidupan, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.





Menurut Parwata et al. (2014), kekeringan merupakan kekerabatan antara ketersediaan air yang berada dibawah minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan serta ekonomi.





jenis tanah sumur resapan




Kekeringan muncul bila suatu daerah mengalami curah hujan dibawah rata-rata secara terus menerus. Musim kemarau yang berkepanjangan juga mampu menjadikan suatu daerah kering, alasannya adalah cadangan air tanah habis akhir penguapan, transpirasi dan penggunaan oleh manusia.





Kondisi kekeringan yang parah dapat dikategorikan sebagai musibah jika kawasan yang mengalami kelemahan air telah kehilangan sumber pemasukan, akhir gagal panen atau kematian bab-bagian ekosistem lingkungan.





Kekeringan masuk dalam kategori peristiwa sebab dapat menyebabkan kerugian bagi insan. Bencana sendiri diartikan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 sebagai peristiwaa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dal mengganggu kehidupan masyarakat, baik dari faktor alam maupun alam sehinggi menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta serta memberik efek psikologis.





Klasifikasi Kekeringan





Penyebab yang menimbulkan suatu wilayah tidak tersedia cukup air dibagi menjadi 2 jenis, adalah:





  • Kekeringan Ilmiah
    1. Kekeringan meteorologis ialah keadaan ketiadaan air yang berhubungan dengan jumlah curah hujan dibawah rata-rata normal dalam satu demam isu
    2. Kekeringan hidrologis ialah kekeringan yang berkaitan dengan kurangnya pasokan air permukaan dan menurunnya ketersediaan air tanah
    3. Kekeringan pertanian ialah peristiwan yang berafiliasi dengan kandungan air di dalam tanah yang mengalami kelemahan, sehingga tidak cukup menyanggupi keperluan tumbuhan tertentu pada era waktu tertentu pada kawasan yang luas
    4. Kekeringan sosial ekonomi yakni kondisi kurangnya air yang berhubungan dengan pasokan komoditi ekonomi kurang dari keperluan wajar , sebagai akhir dari kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian




  • Kekeringan Antropogenik
    1. Kekeringan antropogenik terjadi sebab melanggar hukum yang sudah dibuat, mirip penggunaan air lebih besar dari ketersediaan air
    2. Selain itu, juga disebabkan kerusakan daerah tangkapan air dan hilangnya sumber-sumber air balasan perbuatan manusia




Penyebab Kekeringan





Bencana kelemahan air mampu disebabkan oleh beberapa aspek, antara lain:





a. Musim Kemarau Terlalu Lama





Penyebab umum terjadinya kekeringan ialah musim kemarau yang sangat panjang. Saat demam isu kemarau, curah hujan akan menurun drastis dari biasanya.





Rata-rata di Indonesia ekspresi dominan kemarau terjadi antara 3 bulan sampai 6 bulan. Namun bila kemarau melampaui 6 bulan maka ketersediaan sumber air tanah yang pada tahun-tahun sebelumnya akan terjadi kekurangan.





Jika trend kemarau sudah melewati batas waktu tertentu dari lazimnya . Maka penduduk akan berupaya untuk mengurangi penggunaan air, sebab khawatir sumber air yang ada tidak akan mencukupi.





b. Tidak Ada Daerah Resapan





Kekeringan juga dapat disebabkan bila di dalam tanah sudah tidak ada lagi cadangan air. Agar tanah mampu menyimpan air, maka diatasnya diharapkan pohon-pohon yang memiliki kegunaan untuk menyerap air hujan kemudian menyimpannya sebagai air tanah.





Daerah-kawasan yang masih asri umumnya mempunyai cadangan air tanah yang lebih banyak daripada tempat gundul tanpa pepohonan. Pohon-pohon ini tidak hanya berfungsi untuk mengikat air, tetapi juga sebagai sumber oksigen, mencegah pengikisan dan lain sebagainya.





c. Penggunaan Air Berlebihan





Penggunaan air diluar batas kewajaran mampu menyebabkan kekeringan. Air yang digunakan tanpa memperhitungan kecukupan sumber air untuk melewati isu terkini kemarau akan menyebabkan kekurangan cadangan air pada bulan puncak kemarau. Oleh karena itu, pengurangan dharus dikerjakan, misalnya dengan mandi memakai shower dan bukan menggunakan gayung.





d. Sumber Mata Air Menghilang





Berkurangnya atau hilangnya mata air dapat disebabkan oleh banyak sekali hal, antara lain pergantian iklim, penebangan hutan, keringnya sungai bawah tanah dan lain-lain. Jika sumber mata air mirip sumur sudah kering, lazimnya penduduk akan berbelanja air atau mengambil air ke sumber-sumber lain dengan menempuh jarak yang jauh.





e. Sumber Mata Air Jauh





Ketika masyarakat bergantung kepada sumber mata air untuk menyanggupi kebutuhan air sehari-hari. Maka kalau terjadi kekeringan pada sumber yang umum diambil tersebut, masyarakat tidak dapat lagi mendapatkan sumber air. Oleh alasannya itu, penduduk lokal akan mencari sumber mata air lain yang mampu saja jaraknya berkali-kali lipat.





f. Tidak Ada Penampungan Air





Air ialah keperluan dasar makhluk hidup. Pada daerah yang kerap mengalami kekeringan, biasanya akan membuat penampungan air secara swadaya di tiap RT. Penampungan air tersebut ditujukan selaku cadangan air bersih ketika ekspresi dominan kemarau datang.





Dampak dan Kerugian





Kekeringan merupakan tragedi yang menawarkan pengaruh menyeluruh kepada komponen kehidupan. Tidak cuma tanaman akan mati, bahkan bahaya akhir hayat juga dapat terjadi pada manusia akibat kelemahan cairan dan kelemahan makanan sebab gagal panen.





bencana kelaparan




Berikut ini ialah akibat dari tragedi kekeringan, ialah:





a. Kekurangan Sumber Air Minum





Dampak yang paling fatal bagi kehidupan insan yakni kurangnya air minum. Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami kekurangan cairan tubuh. Tidak cuma akan dialami oleh manusia, namun hewan-binatang juga akan mengalami kelemahan cairan badan alasannya tidak adanya air untuk diminum.





b. Kekurangan Air Untuk Kebutuhan Sehari-Hari





Selain fungsi terutama untuk air minum, air juga dibutuhkan dalam aktivitas sehari hari seperti mengolah makanan, mandi, buang air, mencuci dan sebagainya. Jika tidak ada air maka kegiatan-kegiatan rumah tangga tidak akan berjalan dengan baik.





c. Tanaman dan Hewan Mati





Akibat bagi tanaman ialah layu hingga ajal. Tanaman menjadi bagian penting dari siklus oksigen dan menjadi sumber pangan bagi insan dan hewan. Jika flora mati, maka sumber kuliner bagi binatang dan insan akan berkurang dan menimbulkan kelaparan, bahkan bahaya maut.





d. Bencana Kelaparan





Kekeringan yang berkepanjangan akan menimbulkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan mengalami gagal panen. Akibatnya, cadangan makanan bagi masyarakat menjadi langka





e. Lingkungan Kotor





Adanya air mampu dimanfaatkan untuk membersihkan kotoran di sekitar kita, contohnya mengepel lantai, membersihkan binatang dan lainnya. Jika kekeringan melanda, maka tidak ada sumber air untuk membersihkan lingkungan.





f. Wabah Penyakit





Bibit penyakit akan muncul jikalau kekeringan terjadi. Hal ini disebabkan alasannya adalah kebersihan badan dan lingkungan tidak terjadi karena ketiadaan air. Penyakit yang lazimnya muncul ialah gatal-gatal, jamur, dan penyakit kulit lainnya.





g. Serangan Serangga





Hama flora akan bermunculkan ketika kemarau panjang terjadi. Serangga tersebut muncul karena rantai kuliner telah terganggu, seperti predator yang pergi atau mati.





Cara Mengatasi Kekeringan





Untuk menghalangi dan menanggulangi peristiwa kekeringan, kita dapat melaksanakan upaya-upaya berikut ini selaku solusi, adalah:





  1. Reboisasi dan Penghijauan – Meski reboisasi dan penghijaun mempunyai arti berlawanan, tetapi keduanya mempunyai kesamaan dalam penanaman pohon sebagai upaya memperbaiki alam sehingga tanah mampu menyimpan air.
  2. Pembuatan Waduk atau Bendungan – Upaya yang dapat dikerjakan oleh pemerintah beserta masyarakat yaitu menciptakan bendungan atau waduk selaku penampungan cadangan air baik untuk kebutuhan irigasi serta sehari-hari.
  3. Menghemat Air – Penggunaan air sesuai kebutuhan harus dijadikan kebiasaan penduduk , karena air memiliki peranan penting untuk kehidupan.




menanam bibit




Kekeringan Terparah di Dunia





Sejarah mencatat beberapa tragedi kekeringan terparah yang pernah terjadi, antara lain:





  • China




Pada tahun 1941 China mengalami tragedi kekeringan terparah. Keringnya kawasan ini tercatat selaku bencana alam menakutkan, alasannya menimbulkan 3 juta insan menjadi korban.





  • Australia




Pada tahun 1982-1983 curah hujan di Australia berada pada titik dibawah rata-rata. Kondisi ini menjadikan kekeringan yang sungguh parah dan tercatat sebagai yang terparah di Australia pada kurun 20.





  • Afrika Timur




Pada 2011 hingga pertengahan 2012 beberapa negara di Afrika Timur mengalami keadaan sangat memprihatinkan. Antara lain masyarakatSomalia, Djibouti, Ethiopia, dan Kenya yang berjumlah 10 juta jiwa menderita kekeringan akibat kelaparan, gagal panen, pertentangan, hingga serangan wabah.


Comments

Popular posts from this blog

masa subur sehabis haid Kenali kitaran haid dan penting untuk kesuburan ~ ziana eunos

Banyak Di Cari Psu Credit Card References

Cara Mengatur Suhu Kulkas Polytron Belleza 2 Pintu